air dari sudut pandang agama dan sains.
Dalam agama islam, air
dalam bahasa arab berasal dari kata ma’un, menurut Muhammad Abd al-Qadir
al-Faqqi, kata ma’ ditemukan dalam banyak ayat dalam Al-Quran. Namun
kata ma’ dalam Al-Quran mempunyai lebih dari satu makna (lafaz
musytarak), sehingga kata ma’ digunakan untuk menunjukan
bermacam-macam makna. Misalnya kata ma’ digunakan untuk sperma laki-laki
seperti pada surat At-Thariq ayat 5-7, kata ma’ dalam surat Al-Kahfi
ayat 29 yang menunjukan kata ma’ untuk zat nuklir (air seperti besi yang
mendidih dan menghanguskan muka).[1]
Selain ditunjukan dengan kata ma’ dalam Al-Quran juga disebutkan dengan
beberapa kata misalnya al-bahr
(laut), anhar
(telaga), alghaits (siraman), midraran (hujan deras), matharan
(hujan), istasqa (siraman), syarab (minuman), bardan (dingin).[2]Meskipun
dinyatakan dalam banyak kata air tetap mempunyai bentuk yang sama yaitu berupa
zat cair.
Dalam
KBBI, air merupakan cairan jernih tidak
berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau yang terdapat dan
diperlukan dalam kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan yang secara kimiawi
mengandung hidrogen dan oksigen.[3]
Dari segi sains, air
adalah suatu zat cair dengan rumus kimia H2O, yang terdiri dari dua
unsur H (hidrogen) dan
satu unsur O (oksigen).
Secara umum air tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Setiap makhluk hidup
pasti membutuhkan air.Jika tanpa air maka makhluk hidup tidak akan hidup.
Demikianlah Allah SWT menciptakan air sebagai unsur terpenting dalam penciptaan
makhluk-Nya. Dalam sebuah penelitian air yang berada di dalam tubuh manusia
berkisar antara 50%-70% dari seluruh berat badan. Air yang ada di dalam organ,
seperti 80 % darah terdiri dari air, 25% dari tulang, 75% dari urat syaraf, 80%
dari ginjal, 70% dari hati, dan 70% dari otot adalah air. Kehilangan airsampai
15% dari berat badan dapat mengakibatkan kematian.[4] Agar tidak kekurangan air
setiap manusia (dewasa) perlu minum 1.5 – 2 liter setiap hari agar cairan dalam tubuh tetap
seimbang.
Total volume
air di bumi adalah 1.36 milyar km3. Dalam prosentase
terdiri dari 97.23 % air laut, 2.15% adalah es dan salju, 0.62% air tawar yang terdapat di daratan
(danau, sungai, atmosfer, dan air tanah). Sedangkan yang berbentuk es 37.8 juta km3 di puncak-puncak gunung
dalam bentuk glatser (77.3%). Air tanah
dan resapan 22.4%, air danau dan rawa-rawa 0.35%, uap air di atmosfer 0.04% dan air sungai 0.01%.[5]
[1]Azyumardi, Azra.2008. Kajian
Tematik Al-Qur’an Tentang Ketuhanan. Bandung: Angkasa Grup. hlm.136.
[2]Mufid, Sofyan Anwar. 2010.Ekologi
manusia. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hlm.154.
[3] KBBI
[4] Anggota IKAPI. 2009.Kesehatan
lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hlm.84.
[5]Mufid, Sofyan Anwar. 2010.Ekologi
Manusia. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hlm.155.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar